Ficture

Ficture
Ficture

Minggu, 07 April 2013

Obat Kanker Payudara Exemestane Menyebabkan Tulang Keropos

Obat Kanker Payudara Exemestane Menyebabkan Tulang Keropos

Tulang Keropos Dan Obat
Pada sebuah study yang dilakukan oleh para peneliti onkologi, menunjukkan bahwa obat exemestane, aromasin, yaitu obat yang digunakan untuk mencegah perkembangan kanker pada payudara pada wanita , secara signifikan dapat memperburuk keropos tulang yang berkaitan dengan usia.   
Sebagai aromatase inhibitor
obat ini bekerja menghalangi sintesis estrogen, memperlambat pertumbuhan kanker yang memiliki reseptor estrogen. Sementara itu, pada saat obat memang terbukti efektif dalam mencegah perkembangan kanker, perhatian akan terjadinya risiko keropos tulang pun meningkat, karena dampaknya berkaitan langsung dengan kepadatan tulang dan risiko fraktur tulang atau rentan patah. 
Obat ini dapat pula memperburuk akibat pengaruh usia 
terhadap kepadatan tulang dimana mineral tulang terdapat didalamnya, sebesar tiga kali. Bahkan pada saat konsumsi kalsium dan vitamin D yang memadai dan teratur sekalipun. Namun banyak penderita kanker payudara yang menggunakannya dan mengklaim efektif untuk mencegah kanker ini. Bahkan diujikan juga pada wanita-wanita yang sehat yang digolongkan dalam group rawan terkena kanker payudara. 
Dari data diketahui 
bahwa, exemestane terbukti sangat efektif dalam mengurangi risiko kanker payudara dengan prosentase 65% dibandingkan placebo. Namun pada mereka, wanita yang menggunakannya mengalami kerugian yang cukup besar yaitu berkurangnya kepadatan mineral tulang pada tibia dan radius distal.
Disarankan 
Pada penggunaan exemestane, terjadi pengurangan ketebalan kortikal tulang sebesar 8%. Sedangkan pada penggunaan placebo, hanya 1%. Padahal ketebalan kotikal tulang badan menyumbang sekitar 80% dari insiden patah tulang di usia tua. Keropos tulang sebagian besar terjadi pada usia 65 tahun. Pada akhirnya disarankan untuk yang menggunakannya agar menambah porsi konsumsi kalsium dan suplemen makanan lain yang menunjang kepadatan tulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar