Ficture

Ficture
Ficture

Rabu, 09 Oktober 2013

Ca Mamae ( Kanker Payudara )

Ca Mamae (Kanker Payudara)

Kanker Payudara



DEFINISI

Kanker Payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
Terdapat beberapa jenis kanker payudara:
  1. Karsinoma in situ
    Karsinoma in situ artinya adalah kanker yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya.
  2. Karsinoma duktal
    Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju ke puting susu.
    Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma duktal.
    Kanker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah masa menopause.
    Kadang kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram, kanker ini tampak sebagai bintik-bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi).
    Kanker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu di payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan melalui pembedahan.
    Sekitar 25-35% penderita karsinoma duktal akan menderita kanker invasif (biasanya pada payudara yang sama).
  3. Karsinoma lobuler
    Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause.
    Kanker ini tidak dapat diraba dan tidak terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain.
    Sekitar 25-30% penderita karsinoma lobuler pada akhirnya akan menderita kanker invasif (pada payudara yang sama atau payudara lainnya atau pada kedua payudara).
  4. Kanker invasif
    Kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan lainnya, bisa terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya).
    Sekitar 80% kanker payudara invasif adalah kanker duktal dan 10% adalah kanker lobuler.
  5. Karsinoma meduler
    Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
  6. Karsinoma tubuler
    Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
Kelenjar susu

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.
Beberapa faktor resiko tersebut adalah:
  1. Usia.
    Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
  2. Pernah menderita kanker payudara.
    Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara.
    Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
  3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
    Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
  4. Faktor genetik dan hormonal.
    Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang mwanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar.
    Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1, BRCA3 dan Noey2.
    Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan.
    Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.
  5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
    Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).
  6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
    Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun.
    Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara
  7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
    Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan.
    Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
  8. Obesitas pasca menopause.
    Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes.
  9. Pemakaian alkohol.
    Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
  10. Bahan kimia.
    Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
  11. DES (dietilstilbestrol).
    Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
  12. Penyinaran.
    Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
  13. Faktor resiko lainnya.
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

GEJALA

  • Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
  • Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
  • Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
  • Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
  • Benjolan atau massa di ketiak
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)
  • Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
  • Payudara tampak kemerahan
  • Kulit di sekitar puting susu bersisik
  • Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
  • Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
  • Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Penyaringan
Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat penting untuk melakukan penyaringan.

Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara:

  1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
    Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini.
    Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).
  2. Mammografi.
    Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada payudara.
    Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun.
  3. USG payudara.
    USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
  4. Termografi.
    Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

  1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
  2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
  3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
  4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.
    Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.
    Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
  5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
    Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
  6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
    Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.
SADARI
SADARI
SADARI

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan berikut:
  • Biopsi (pengambilan contoh jaringan payudara untuk diperiksa dengan mikroskop)
  • Rontgen dada
  • Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran kanker
  • Skening tulang (dilakukan jika tumornya besar atau ditemukan pembesaran kelenjar getah bening)
  • Mammografi
  • USG payudara.
Staging (Penentuan Stadium Kanker)
Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis.

Staging kanker payudara (American Joint Committee on Cancer):

  • Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang normal
  • Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar keluar payudara
  • Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
  • Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
  • Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketah ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
  • Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada
  • Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang atau paru-paru.
Selain stadium kanker, terdapat faktor lain yang mempengaruhi jenis pengobatan dan prognosis:
  • Jenis sel kanker
  • Gambaran kanker
  • Respon kanker terhadap hormon
    Kanker yang memiliki reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ditemukan pada wanita pasca menopause.
  • Ada atau tidaknya gen penyebab kanker payudara.

PENGOBATAN

  • Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
  • Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
  • Terapi penyinaran digunakan membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
  • Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembanganbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Pengobatan untuk kanker payudara yang terlokalisir
  • Untuk kanker yang terbatas pada payudara, pengobatannya hampir selalu meliputi pembedahan (yang dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan) untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor.
  • Terdapat sejumlah pilihan pembedahan, pilihan utama adalah mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) atau pembedahan breast-conserving (hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya).

Pembedahan breast-conserving

  1. Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya
  2. Eksisi luas atau mastektomi parsial : pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak
  3. Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara.
  • Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya memberikan peluang terbaik untuk mencegah kambuhnya kanker.
  • Keuntungan utama dari pembedahan breast-conserving ditambah terapi penyinaran adalah kosmetik.
  • Biasanya efek samping dari penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan berlangsung tidak lama. Kulit tampak merah atau melepuh.

Mastektomi

  1. Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.
    Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker invasif yang telah menyebar luar ke dalam saluran air susu, karena jika dilakukan pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
  2. Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi mastektomi radikal : seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.
  3. Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.
  • Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat mengurangi resiko kambuhnya kanker pada dinding dada atau pada kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening mempengaruhi pemakaian kemoterapi dan obat penghambat hormon.
  • Beberapa ahli percaya bahwa tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari 1,3 cm bisa diatasi dengan pembedahan saja. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 5 cm, setelah pembedahan biasanya diberikan kemoterapi. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi biasanya diberikan sebelum pembedahan.
  • Penderita karsinoma lobuler in situ bisa tetap berada dalam pengawasan ketat dan tidak menjalani pengobatan atau segera menjalani mastektomi bilateral (pengangkatan kedua payudara).
  • Hanya 25% karsinoma lobuler yang berkembang menjadi kanker invasif sehingga banyak penderita yang memilih untuk tidak menjalani pengobatan.
  • Jika penderita memilih untuk menjalani pengobatan, maka dilakukan mastektomi bilateral karena kanker tidak selalu tumbuh pada payudara yang sama dengan karsinoma lobuler.
  • Jika penderita menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka diberikan obat penghambat hormon yaitu Tamoxifen.
  • Setelah menjalani mastektomi simplek, kebanyakan penderita karsinoma duktal in situ tidak pernah mengalami kekambuhan.
  • Banyak juga penderita yang menjalani lumpektomi, kadang dikombinasi dengan terapi penyinaran.
  • Kanker payudara inflamatoir adalah kanker yang sangat serius meskipun jarang terjadi. Payudara tampak seperti terinfeksi, teraba hangat, merah dan membengkak.
  • Pengobatannya terdiri dari kemoterapi dan terapi penyinaran.

Rekonstruksi payudara

  • Untuk rekonstruksi payudara bisa digunakan implan silikon atau salin maupun jaringan yang diambil dari bagian tubuh lainnya.
  • Rekonstruksi bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau bisa juga dilakukan di kemudian hari.
  • Akhir-akhir ini keamanan pemakaian silikon telah dipertanyakan. Silikon kadang merembes dari kantongnya sehingga implan menjadi keras, menimbulkan nyeri dan bentuknya berubah. Selain itu, silikon kadang masuk ke dalam laliran darah.

Kemoterapi & Obat Penghambat Hormon

  • Kemoterapi dan obat penghambat hormon seringkali diberikan segera setelah pembedahan dan dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun.
  • Pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.
  • Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi tunggal. Tetapi tanpa pembedahan maupun penyinara, obat-obat tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara.

  • Efek samping dari kemoterapi bisa berupa mual, lelah, muntah, luka terbuka di mulut yang menimbulkan nyeri atau kerontokan rambut yang sifatnya sementara.
  • Pada saat ini muntah relatif jarang terjadi karena adanya obat ondansetron. Tanpa ondansetron, penderita akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3 hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi, tergantung kepada jenis kemoterapi yang digunakan dan penderita.
  • Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih peka terhadap infeksi dan perdarahan.
  • Tetapi pada akhirnya efek samping tersebut akan menghilang.
  • Tamoxifen adalah obat penghambat hormon yang bisa diberikan sebagai terapi lanjutan setelah pembedahan.
  • Tamoxifen secara kimia berhubungan dengan esrogen dan memiliki beberapa efek yang sama dengan terapisulih hormon (misalnya mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). Tetapi Tamoxifen tidak mengurangi hot flashes ataupun merubah kekeringan vagina akibat menopause.
Pengobatan kanker payudara yang telah menyebar
  • Kanker payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering diserang adalah paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah bening, otak dan kulit.
  • Kanker muncul pada bagian tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun setelah kanker terdiagnosis dan diobati.
  • Penderita kanker payudara yang telah menyebar tetapi tidak menunjukkan gejala biasanya tidak akan memperoleh keuntungan dari pengobatan. Akibatnya pengobatan seringkali ditunda sampai timbul gejala (misalnya nyeri) atau kanker mulai memburuk.
  • Jika penderita merasakan nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
  • Tetapi jika kanker hanya ditemukan di tulang, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran merupakan pengobatan yang paling efektif untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar ke otak.

Obat penghambat hormon lebih sering diberikan kepada:

  • Kanker yang didukung oleh estrogen
  • Penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis – kanker yang tidak terlalu mengancam jiwa penderita.
  • Obat tersebut sangat efektif jika diberikan kepada penderita yang berusia 40 tahun dan masih mengalami menstruasi serta menghasilkan estrogen dalam jumlah besar atau kepada penderita yang 5 tahun lalu mengalami menopause.
  • Tamoxifen memiliki sedikit efek samping sehngga merupakan obat pilihan pertama.
  • Selain itu, untuk menghentikan pembentukan estrogen bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat ovarium (indung telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium.

  • Jika kanker mulai menyebar kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian obat penghambat hormon, maka digunakan obat penghambat hormon yang lain.
  • Aminoglutetimid adalah obat penghambat hormon yang banyak digunakan untuk mengatasi rasa nyeri akibat kanker di dalam tulang. Hydrocortisone (suatu hormon steroid) biasanya diberikan pada saat yang bersamaan, karena aminoglutetimid menekan pembentukan Hydrocortisone alami oleh tubuh.
  • Kemoterapi yang paling efektif adalah cyclophosphamide, doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel, vinorelbin dan mitomycin C. Obat-obat ini seringkali digunakan sebagai tambahan pada pemberian obat penghambat hormon.

PROGNOSIS

Stadium klinis dari kanker payudara merupakan indikator terbaik untuk menentukan prognosis penyakit ini.
Angka kelangsungan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang sesuai mendekati:
  • 95% untuk stadium 0
  • 88% untuk stadium I
  • 66% untuk stadium II
  • 36% untuk stadium III
  • 7% untuk stadium IV

PENCEGAHAN

  • Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan.
  • Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.
  • Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembhan jika masih pada stadium dini.
  • SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
  • Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti bisa mengurangi resiko kanker payudara, yaitu tamoksifen dan raloksifen. Keduanya adalah anti estrogen di dalam jaringan payudara.
  • Tamoksifen telah banyak digunakan untuk mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara.
  • Obat ini bisa digunakan pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi.
  • Mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara dan merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi (misalnya wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).
Sumber : www.medicastore.com

Kemoterapi dapat menjadi bumerang

Studi shock: Kemoterapi dapat menjadi bumerang , membuat kanker lebih buruk dengan memicu pertumbuhan tumorPara ilmuwan menemukan bahwa sel-sel sehat yang rusak akibat kemoterapi disekresikan lebih dari protein yang disebut WNT16B , yang meningkatkan kelangsungan hidup sel kanker . ' Peningkatan WNT16B benar-benar tak terduga , " kata Peter Nelson , dari Fred Hutchinson Cancer Research Center.

Komentar ( 85 )AFP RELAX BERITASenin, 6 Agustus, 2012 , 12:59


 Healthy cells damaged by chemotherapy secrete more of a protein called WNT16B, which boosts cancer cell survival


mencetakSel-sel sehat yang rusak akibat kemoterapi mensekresikan lebih dari protein yang disebut WNT16B , yang meningkatkan kelangsungan hidup sel kankerSven Hoppe / shutterstock.com
Sel-sel sehat yang rusak akibat kemoterapi mensekresikan lebih dari protein yang disebut WNT16B , yang meningkatkan kelangsungan hidup sel kanker
Lama dianggap sebagai pengobatan melawan kanker yang paling efektif , kemoterapi dapat benar-benar membuat kanker lebih buruk , menurut sebuah studi baru yang mengejutkan .
Terapi sangat agresif , yang membunuh sel kanker dan sel sehat tanpa pandang bulu , dapat menyebabkan sel-sel sehat untuk mensekresikan protein yang menopang pertumbuhan tumor dan ketahanan terhadap perawatan lebih lanjut .
Para peneliti di Amerika Serikat membuat " benar-benar tak terduga " Temuan sementara mencari untuk menjelaskan mengapa sel-sel kanker begitu ulet dalam tubuh manusia ketika mereka mudah untuk membunuh di laboratorium .
Mereka menguji efek dari jenis kemoterapi pada jaringan dikumpulkan dari pria dengan kanker prostat , dan menemukan " bukti kerusakan DNA " dalam sel yang sehat setelah perawatan , para ilmuwan menulis dalam Nature Medicine .
Kemoterapi bekerja dengan menghambat reproduksi sel cepat membagi seperti yang ditemukan pada tumor .
Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel sehat yang rusak akibat kemoterapi disekresikan lebih dari protein yang disebut WNT16B yang meningkatkan kelangsungan hidup sel kanker .
" Kenaikan WNT16B benar-benar tak terduga , " kata rekan penulis studi Peter Nelson dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle AFP .
Protein diambil oleh sel-sel tumor tetangga sel yang rusak .
" WNT16B , ketika dilepaskan, akan berinteraksi dengan sel-sel tumor di dekatnya dan menyebabkan mereka untuk tumbuh, menyerang , dan yang penting , menolak terapi berikutnya , " kata Nelson .
Dalam pengobatan kanker , tumor sering merespon dengan baik pada awalnya , diikuti oleh pertumbuhan kembali dan kemudian resistensi yang cepat terhadap kemoterapi lebih lanjut.
Tingkat reproduksi sel tumor telah ditunjukkan untuk mempercepat antara perawatan .
" Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa respon kerusakan sel jinak ... mungkin langsung berkontribusi terhadap kinetika pertumbuhan tumor ditingkatkan , " tulis tim.
Para peneliti mengatakan mereka mengkonfirmasi temuan mereka dengan payudara dan tumor kanker ovarium .
PENGOBATAN KANKER GAMBARAN
Hasil ini membuka jalan untuk penelitian baru , pengobatan yang lebih baik , kata Nelson .
" Sebagai contoh , sebuah antibodi untuk WNT16B , diberikan dengan kemoterapi , dapat meningkatkan respon ( membunuh sel tumor lebih) , " katanya dalam sebuah pertukaran email .
" Atau , dimungkinkan untuk menggunakan lebih kecil , dosis kurang toksik terapi . "

Minggu, 23 Juni 2013

AROMASIN


Pembaca runtah.com Aromasin, Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis obat antikanker Exemestane / Eksemestan, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi atau kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis indikasi, aturan pakai Aromasin, cara minum/makan atau cara menggunakannya, juga akan menerangkan efek samping atau kerugian, pantangan atau kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau keracunan, dan farmakologi serta meknisme kerja dari obat Aromasin, dan inilah penjelasannya:
KANDUNGAN
Exemestane / Eksemestan.
INDIKASI
Pengobatan kanker payudara tingkat lanjut pada wanita dengan status alamiah atau terinduksi status paska menopause yang penyakitnya mengalami kemajuan setelah terapi antiestrogen.
KONTRA INDIKASI
  • Wanita yang belum menopause.
  • Hamil, menyusui.
PERHATIAN
  • Wanita dengan status endokrin pra-menopausal.
  • Status paska menopausal dipastikan dengan penilaian kadar LH, FSH, dan estradiol.
  • Kerusakan hati atau ginjal.
  • Dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Interaksi obat : obat-obat yang mengandung estrogen.
EFEK SAMPING
Rasa panas dan kemerahan pada wajah, mual, kelelahan, keringat lebih banyak dari biasanya, pusing, sakit kepala, insomnia (susah tidur), nyaeri, ruam kulit, nyeri perut, anoreksia (kehilangan nafsu makan), muntah, depresi, alopesia (kebotakan), edema periferal atau pada kaki, susah buang air besar, dispepsia.
Kadang-kadang : trombositopenia, leukopenia, peningkatan kadar enzim hati dan alkalin fosfatase.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Positif ada kejadian yang berbahaya pada janin manusia, tetapi keuntungan dari penggunaan oleh wanita hamil mungkin dapat diterima walaupun berisiko. (Misalnya jika obat digunakan untuk situasi menyelamatkan nyawa atau penyakit yang serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
KEMASAN
Tablet 25 mg x 30 butir.
DOSIS
25 mg sekali sehari sampai kemajuan/kesembuhan tumor jelas.
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Senin, 03 Juni 2013

Teknologi Terbaru Melawan Kangker.6

Pisau Photon : 3D Radioterapi Stereotactic – Sinar multipel, dari banyak sisi, dan mengikuti bentuk tumor

  Definisi
  “pisau photon” adalah sebuah sistem penyinaran yang mengikuti bentuk tumor, melalui sinar photon membunuh sel tumor, hasil seperti operasi pengangkatan tumor, maka disebut sebagai “pisau photon”
  Keistimewaan terbesar dari pisau photon adalah dilakukan secara tiga dimensi, tepat sasaran, pengobatan radioterapi stereotactic yang dapat disebut sebagai “radioterapi yang mengikuti bentuk kanker”, adalah teknologi modern terbaru pada dunia radioterapi internasional masa kini. Dengan otomatis menyesuaikan dengan tepat dan teliti bentuk dari tumor yang tidak beraturan, mengurangi efek samping pada jaringan normal sekitar tumor, meningkatkan ketepatan sasaran pada lokasi tumor, dan meminimalkan komplikasi setelah radioterapi.
  proses pengobatan
  1.Pertama, penentuan posisi tumor – menggunakan teknologi stereotactic, CT, MRI, X-ray,dan teknologi pemeriksaan tiga dimensi lainnya, menentukan posisi lesi dan letak organ penting tubuh yang berdekatan, proses ini dinamakan perancangan posisi tiga dimensi.
  2.Kedua, merancang konsep – menggunakan sistem perancangan konsep pengobatan tiga dimensi, menentukan posisi sinar pisau photon tepat pada sasaran, mengkalkulasi secara tepat dan optimal dosis yang akan diberikan untuk menghancurkan lesi tanpa mempengaruhi organ penting tubuh yang berdekatan, merancang konsep pengobatan yang terbaik.
  3.Ketiga, pengobatan akurat – berdasarkan besar kecilnya tumor atau lesi, posisi lesi, kedalaman lesi, ditentukan penyinaran dengan dosis berbeda, agar dosis penyinaran yang dipakai dapat memasuki bagian lesi yang paling dalam, dan membuat jaringan tumor kongestif, edema, rusak dan mati setelah itu sel jaringan yang telah mati tersebut akan diserap, diurai, dan dikeluarkan oleh jaringan normal sekitarnya.
  keunggulan

Pisau 
photon



  Berdasarkan bentuk tumor dilakukan “perlawanan brutal” yang akurat pada jaringan tumor secara menyeluruh.
  Dosis yang dikumpulkan dari berbagai sudut, dapat mencapai dosis pembunuhan tumor secara keseluruhan.


Radioterapi konvensional





  Biasanya tumor selalu dikelilingi oleh
  jaringan normal, dosis pengobatan pada satu bagian dapat mencapai dosis mematikan, pada saat bersamaan juga dapat membunuh jaringan normal yang mengelilingi tumor

  Tidak operasi, tidak ada pendarahan, tidak ada rasa sakit, tidak bahaya. Melalui sinar photon dapat mematikan jaringan tumor di dalam tubuh, mengurangi komplikasi infeksi yang bisa disebabkan oleh operasi.                
  Dapat memasuki bagian tersembunyi yang tidak dapat dimasuki oleh pisau operasi bedah, seperti pembuluh darah besar jantung, bagian hilar paru, dan lainnya.
PK
Operasi 
manual

  Mengeluarkan darah, merasa sakit yang berlebihan dan resiko besar.
  Bentuk tumor tidak beraturan, tidak dapat mengangkat secara tuntas.
  Dalam proses pengangkatan tumor keluar, sel tumor sering masih tersisa dan menjadi bibit tumor yang baru, dan mengakibatkan terjadi penyebaran atau metastasis.


  Dalam pengontrolan komputer modern dapat menjalani penyinaran dari berbagai sudut, sesuai dengan bentuk tumor, sehingga memberikan efek samping yang minimal pada jaringan normal lainnya.

 Kemoterapi
konvensional

  Obat kemoterapi ada efek samping, di saat membunuh sel tumor dapat membunuh komposisi darah sistem kekebalan tubuh, jaringan kelenjar getah bening dan lainnya, membuat sistem kekebalan tubuh menjadi rusak.
  Aplikasi klinis
  Digunakan pada tumor bagian kepala, leher, thorax, abdomen, panggul, sarcoma jaringan lunak, sarcoma tulang atau osteosarcoma dan lainnya. Terutama terhadapt pasien yang tidak ingin menjalani operasi, pasien yang telah menjalani operasi tetapi masih tersisa maupun kambuh kembali, pasien yang tidak dapat menerima operasi, pasien yang telah menerima pengobatan konvensional seperti radioterapi, kemoterapi tetapi kambuh kembali dan lainnya, bisa mendapatkan hasil pengobatan baik yang tidak bisa didapatkan dari pengobatan lainnya.

Teknologi Terbaru Melawan Kangker.5

PET /CT : Sebuah Teknologi yang Menggunakan Cara Anatomi untuk Melakukan Imaging Terhadap Fungsi, Metabolisme dan Resept

  -----Pasukan pendeteksi tumor, tingkat kecermatan diagnosis mencapai di atas 90%
  Definisi
  PET/CT adalah alat diagnostik imaging medis yang paling canggih di dunia saat ini, adalah satu-satunya teknologi yang menggunakan cara anatomi untuk melakukan pemeriksaan imaging terhadap fungsi, metabolisme dan reseptor tubuh, dapat mendeteksi dengan tepat tanpa melukai tubuh, berkemampuan diferensiasi dan sensitif yang tinggi untuk memeriksa keberadaan lesi kanker yang kecil sekalipun dan deteksi dini kanker pada stadium awal, tingkat kecermatan diagnosis mencapai di atas 90%. Pemeriksaan PET/CT mempunyai peran penting untuk penentuan rancangan pengobatan selanjutnya.
  Prinsip
  Sel kanker mempunyai keistimewaan yaitu dapat berkembang baik tanpa batas, bertambahnya panduan DNA, pemakaian zat metabolisme seperti asam amino dan glukosa, dapat membuat adanya perbedaan signifikan dengan metabolisme jaringan sel normal. penangkapan gambar pada metabolisme tumor terutama melalui beberapa radio nuklida seperti 18F-FDG(18F-2-fluro-D-deoxy-glucose), radio nuklida ini akan membuat metabolisme tumor tersebut mengeluarkan zat tertentu yang dapat dijadikan sebagai tanda jejak sel tumor dan menampilkan dalam bentuk gambar, sehingga dapat secara jelas memperlihatkan reaksi perbedaan metabolisme jaringan sel normal tubuh dan jaringan tumor, dengan begitu dapat mendeteksi dini tumor, pemilihan rancangan pengobatan, dan memantau hasil pengobatan.
Proses Pemeriksaan PET/CT
  Pasien : 6 jam sebelum pemeriksaan, dilarang makan dan minum, infus glukosa serta menghindari olahraga berat
  Perawat : memperkenalkan proses pemeriksaan, mengukur tinggi dan berat badan, mengisi data pemeriksaan
  Dokter : menanyakan sejarah penyakit, memastikan gula darah, menyetujuinya setelah mengetahui segala kondisi pasien
  Penyuntikan obat PDG, kemudian pasien istirahat 45 menit
  Harus dalam keadaan tenang, tidak banyak gerak dan bicara, menguras urin sebelum pemeriksaan
  Pemeriksaan PET/CT adalah 30 menit
  Untuk menyelesaikan pemeriksaan PET/CT, dibutuhkan persiapan selama 2,5 sampai dengan 3jam
  Keunggulan
  1. aman dan tidak luka : masa waktu radio nuklida yang digunakan pada saat pemeriksaan PET lebih singkat, sehingga tidak terjadi kerusakan ataupun efek samping untuk tubuh.
  2. secara akurat mengidentifikasi tumor ganas dan tumor jinak: dapat secara jelas memperlihatkan tingkat keganasan tumor, juga dapat mamastikan apakah tumor ada menyebar ke kelenjar getah bening maupun organ tubuh lainnya.
  3. meringankan biaya pengobatan : diagnosa yang tepat melalui pemeriksaan PET/CT sehingga dapat segera dilakukan pengobatan, deteksi dini dan pengobatan dini, dapat meringankan biaya pengobatan keseluruhan.
  Tingkat keakuratan PET/CT terhadap diagnosis tumor/kanker yang sering ditemukan :

Jenis tumor/kanker
Tingkat keakuratan
kanker paru-paru
94%
kanker kolorektal
90%
melanoma
100%
tumor kelenjar getah bening
95%
kanker payudara
90%
kanker leher dan kepala
90%
kanker ovarium
90%
(sumber: Statistik Rumah Sakit Umum Tingkat Tiga China)
  Penerapan/Aplikasi dalam klinis
  Check up pencegahan kanker, sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi dini lesi kanker stadium awal
  Membedakan stadium kanker dengan tepat
  Mencari sumber kanker atau kanker primer maupun hasil penyebarannya
  Memantau dan mengevaluasi hasil pengobatan operasi, kemoterapi dan radioterapi
  Mengidentifikasi tumor ganas atau jinak, serta tingkat keganasannya
  Mengukur dengan tepat lingkup penyinaran radioterapi ke sasaran tumor
  Membantu menentukan posisi tumor yang tepat untuk melakukan tusukan
  Kelompok orang yang cocok melakukan pemeriksaan PET/CT
  Penanda tumor yang tidak normal
  Ada sejarah keluarga yang terkena kanker
  Orang yang sering kontak dengan zat karsinogen atau zat penyebab kanker
  Orang yang mempunyai riwayat penyakit yang mudah berubah menjadi kanker
  Penderita kanker yang ingin mengetahui lebih lanjut sesuatu yang berkaitan dengan penyakitnya atau keadaan kankernya
  Check up kesehatan untuk memeriksa tumor bagi orang berusia 30 tahun ke atas

Teknologi Terbaru Melawan Kangker.4

Radiofrequency ablation (RFA) : Membunuh Kanker-Kanker seperti terbungkus dalam api

  Definisi
  Dibawah panduan gambar imaging, melalui tusukan minimal invasive langsung ke dalam kanker, memasukkan generator pemanas, yang langsung membuat kanker meleleh. Karena teknik ablation atau melelehkan kanker tepat pada sasaran, sehingga tidak menghasilkan efek samping yang merusak jaringan normal. Hasil terapi radiofrequency ablation adalah sama seperti operasi pengangkatan kanker, sering dikenal sebagai operasi yang tidak menggunakan pisau.
  Prinsip
  Radiofrequency ablation memiliki jarum multipolar, sistem pemantau suhu, suhu maksimum dapat mencapai 125 derajat celcius, pada saat tindakan berlangsung selalu memantau target suhu, untuk menjamin keamanan dan hasil pengobatan yang baik.
  Proses pengobatan yaitu dibawah panduan DSA, CT, maupun USG, dilakukan tusukan dari kulit, kemudian jarum elektroda dimasukkan ke dalam kanker. Bagian depan jarum elektroda akan terbuka menjadi 10 jarum berbentuk seperti payung. Suhu panas radiofrequency ablation adalah menggunakan aliran listrik dengan frekuensi tinggi, sehingga sekitar jarum elektroda menghasilkan gesekan dan ion berkecepatan tinggi, pada saat suhu sudah mencapai 80-100 derajat, maka kanker akan terbakar dan sel kanker akan hancur, biasanya teknik tersebut disebut sebagai “pembakaran” tumor.
  Proses Radiofrequency ablation
  1.Dibawah panduan CT dilakukan tusukan dari luar kulit, kemudian memasukkan jarum elektroda ke dalam kanker
  2.Jarum elektroda yang ada didalam kanker akan terbuka menjadi 10 jarum berbentuk seperti payung, yang mencakar didalam kanker
  3.Dengan suhu yang tinggi membuat kanker seperti terbungkus dalam api
  Kelebihan
  1.menggunakan panduan imaging, dengan tepat, tidak perlu operasi, hanya dengan tusukan di bawah kulit dan bius lokal.
  2.luka yang kecil, rasa sakit yang ringan, efek samping kecil, hasil efektif, pemulihan cepat, jangka waktu pengobatan pendek.
  3.Hasil pengobatan bagus, dapat mencapai hasil pengobatan yang sama seperti operasi.
  Aplikasi klinis
  1.Dapat diterapkan untuk mengobati kanker hati, kanker paru, kanker payudara, dan berbagai jenis kanker yang sudah menyebar.
  2.Untuk kanker yang kambuh kembali pasca operasi
  3.Terhadap diameter tumor yang kurang dari 5 cm, jumlah tumor primer yang kurang dari 3, biasanya lesi kanker akan benar-benar hancur tuntas.
  4.Terhadap kanker yang diatas 5 cm proses pengobatan dapat dijalankan terpisah, volume kanker dapat dikecilkan secara signifikan, dan menghambat perkembangan sel kanker.
  5.Untuk pasien yang sudah berumur dengan fisik yang lemah atau ada menderita penyakit lain atau sebab lain yang tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pengangkatan kanker.

Teknologi Terbaru Melawan Kangker.3

erapi Gen Bertarget Kanker Payudara

  Pada umumnya pengobatan kanker payudara meliputi kombinasi perawatan yang komprehensif antara operasi, kemoterapi, terapi endokrin dan radioterapi, melalui jangka panjang praktek kedokteran, empat metode pengobatan di atas mendapatkan kestabilan, hasil yang dapat diandalkan, tetapi metode tersebut untuk menghambat atau membunuh kanker sel kanker payudara pada saat yang sama akan melukai sel-sel normal tubuh, tidak dapat memenuhi tuntutan pasien kanker payudara yang semakin tinggi. Oleh karena itu, orang-orang terus berpikir, bagaimana agar dapat mengatasi sel kanker dengan lebih akurat? Bagaimana meminimalkan kerusakan pada sel normal?
 pengobatan kanker payudara

  Teknik Gen Bertarget

Dengan terus mengembangkan ilmu kedokteran, pakar ahli berdiskusi dan melakukan penelitian yang mendalam tentang penyebab tumor ganas, penyebab dasar kanker pelan-pelan mulai jelas, menggunakan teknologi biologi yang tinggi dalam perawatan klinis, teknik gen bertarget, pengobatan jenis terbaru secara bertahap mulai muncul. Ahli kanker tumor payudara Rumah Sakit Modern Guangzhou menunjukkan bahwa apa yang disebut terapi gen bertarget, dalam tingkat sel dan molekuler, secara jelas terhadap gejala kanker (tempat yang seharusnya dapat merupakan molekul protein di bagian dalam sel tumor, juga bisa menjadi fragmen gen), merancang obat terapi yang tepat, obat yang masuk ke dalam tubuh saling berkombinasi secara khusus akan memilih tempat gejala kanker, mematikan secara spesifik sel tumor.

  Identifikasi Target Baru Menembakkan Peluru

Dalam pengobatan tradisional kanker payudara, operasi bersifat traumatis, radioterapi bersifat toksisitas pengobatan, pada saat yang bersamaan membunuh sel kanker dan sel normal pun tak dapat terhindarkan, oleh karena itu pasien menderita sakit fisik. Terapi gen bertarget kanker payudara sangat berkebalikan, hanya berfokus pada kanker payudara, pengembangan gen kanker dan yang berhubungan dengan pengobatan biologi. Terapi gen bertarget menghalangi sel-sel tumor atau sel sinyal transduksi untuk mengontrol perubahan gen, menghambat atau membunuh sel tumor. Karena diantara pertumbuhan sel kanker mempunyai banyak kunci "node", seperti beberapa enzim, protein, reseptor, hanya mengidentifikasi node dalam melawan pertumbuhan sel kanker yang tepat, sehingga dapat mencapai tujuan memblokir pertumbuhan sel kanker. Dengan menemukan sasaran yang tepat, terapi gen bertarget tidak melukai jaringan normal tubuh lainnya, pasien juga tidak akan memiliki komplikasi penyakit yang begitu banyak.
  Dalam beberapa tahun terakhir, Modern Cancer Hospital Guangzhou terapi gen bertarget kanker payudara telah membuat kemajuan luar biasa, para ahli mengatakan terapi gen bertarget kanker payudara akan menjadi arah utama pengobatan kanker payudara di masa depan.