Ficture

Ficture
Ficture

Selasa, 09 April 2013

Penjelasan Mengenai Aromasin


Pembaca runtah.com Aromasin, Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis obat antikanker Exemestane / Eksemestan, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi atau kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis indikasi, aturan pakai Aromasin, cara minum/makan atau cara menggunakannya, juga akan menerangkan efek samping atau kerugian, pantangan atau kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau keracunan, dan farmakologi serta meknisme kerja dari obat Aromasin, dan inilah penjelasannya:
KANDUNGAN
Exemestane / Eksemestan.
INDIKASI
Pengobatan kanker payudara tingkat lanjut pada wanita dengan status alamiah atau terinduksi status paska menopause yang penyakitnya mengalami kemajuan setelah terapi antiestrogen.
KONTRA INDIKASI
  • Wanita yang belum menopause.
  • Hamil, menyusui.
PERHATIAN
  • Wanita dengan status endokrin pra-menopausal.
  • Status paska menopausal dipastikan dengan penilaian kadar LH, FSH, dan estradiol.
  • Kerusakan hati atau ginjal.
  • Dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Interaksi obat : obat-obat yang mengandung estrogen.
EFEK SAMPING
Rasa panas dan kemerahan pada wajah, mual, kelelahan, keringat lebih banyak dari biasanya, pusing, sakit kepala, insomnia (susah tidur), nyaeri, ruam kulit, nyeri perut, anoreksia (kehilangan nafsu makan), muntah, depresi, alopesia (kebotakan), edema periferal atau pada kaki, susah buang air besar, dispepsia.
Kadang-kadang : trombositopenia, leukopenia, peningkatan kadar enzim hati dan alkalin fosfatase.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Positif ada kejadian yang berbahaya pada janin manusia, tetapi keuntungan dari penggunaan oleh wanita hamil mungkin dapat diterima walaupun berisiko. (Misalnya jika obat digunakan untuk situasi menyelamatkan nyawa atau penyakit yang serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
KEMASAN
Tablet 25 mg x 30 butir.
DOSIS
25 mg sekali sehari sampai kemajuan/kesembuhan tumor jelas.
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

Senin, 08 April 2013

mengkudu-sibuah noni

Klasifikasi Mengkudu

Buah Mengkudu Segar Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik.
Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia. Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai “Queen of The Morinda”. Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di Indonesia dan Malaysia.
Filum: Angiospermae, Sub filum: Dycotiledones, Divisi: Lignosae, Famili: Rubiaceae, Genus: Morinda, Spesies: citrifolia. Nama ilmiah: Morinda citrifolia.

Botani Mengkudu

Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.

Sejarah Pemanfaatan Mengkudu

Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut “Noni” adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan “Noni” untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan Mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna adalah orang memegang peranan panting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina. Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu.
Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama “Morindone” dan “Morindin”. Dari hasil penemuan inilah, nama “Morinda” diturunkan. Berikut adalah tabel sejarah perkembangan Morinda citrifolia:
Tahun Keterangan
100 M Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit Mengkudu.
1849 Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar Mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
1860 Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literatur Barat.
1950 Penemuan zat antibakteri pada buah Mengkudu.
1960-1980 Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa Mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
1972 Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan Mengkudu.
1993 Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah Mengkudu
Orang-orang Eropa mengetahui khasiat Mengkudu sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778). Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.
Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya. Dan pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam literatur-literatur Barat.
Kandungan Mengkudu

Senyawa-senyawa Terpenoid

Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.

Zat Anti-bakteri

Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat anti bakteri. Zat-zat yang terdapat di dalam buah Mengkudu telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri infeksi: Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalam buah Mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella dan Shigella. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah Mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.

Asam

Asam askorbat yang ada di dalam buah Mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai basil samping proses metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah Mengkudu.

Nutrisi

Secara keseluruhan Mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.
Zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral-mineral esensial juga tersedia dalam buah maupun daun Mengkudu. Selenium adalah salah satu contoh mineral yang banyak terdapat pada Mengkudu dan merupakan antioksidan yang hebat.

Scopoletin

Pada tahun 1993, peneliti universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin dari buah Mengkudu. Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai tambahan para ahli percaya bahwa scopoletin adalah salah satu di antara zat-zat yang terdapat dalam buah Mengkudu yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia.
Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.

Zat Anti-kanker (Damnacanthal)

Beberapa penelitian terbaru tentang Mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal ). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat anti kanker pada ekstrak Mengkudu ketika mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari selsel abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak tumbuhan. Ternyata zat anti kanker pada Mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.

Xeronine dan Proxeronine

Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah Mengkudu adalah xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.
Xeronine ditemukan pertama kali oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia). Walaupun buah Mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi mengandung bahanbahan pembentuk (prekursor) xeronine, yaitu proxeronine dalam jumlah besar.
Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari 16.000. Apabila kita mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat-zat lain akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka tubuh kita akan mengalami gangguan kesehatan.
Secara keseluruhan Mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan. Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.

Zat Pewarna

Kulit akar tanaman Mengkudu mengandung zat pewarna (merah), yang diberi nama morindon dan morindin.
Khasiat Mengkudu

Riset Medis Tentang Mengkudu

Riset medis tentang Mengkudu dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti bakteri terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.
Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nenas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung xeronine dan prekursornya (proxeronine) dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu.
Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu, diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol,37, 1994).
Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Kondisi
Jumlah Pasien
% tertolong
1. Kanker
874
67
2. Sakit jantung
1058
80
3. Stroke
983
58
4. Diabetes, tipe 1&2
2434
83
5. Lesu
7 931
91
6. Peningkatan daya seksual
1545
88
7. Penguatan otot
709
71
8. Kegemukan (ohesitas)
2638
72
9. Tekanan darah tinggi
721
87
10. Perokok
447
58
11. Artritis
673
80
12. Nyeri
3785
87
13. Depresi
781
77
14. Alergi
851
85
15. Masalah pencernaan
1509
89
16. Masalal pernapasan
2727
78
17. Sulit tidur
1148
72
18. Lemah konsentrasi
301
89
19. Peningkatan perasaan sehat
3716
79
20. Kestabilan mental
2538
73
21. Sakit ginjal
2127
66
22. Stress
3273
71
Data di atas di sadur dari buku Liquid Island Noni(M. citrifolia ), The Tropical Fruit with 101 Medical Uses. % tertolong adalah pasien yang mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka balk secara obyektif maupun subyektif setelah rnengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu menunjukkan keunggulan yang luar biasa.Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral dan enzim, alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah. Selain itu, daun dan akar Mengkudu mengandung asam amino utuh yang merupakan sumber protein utama.
Kadar air buah Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen apa Baja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi. Baru pada tahun 1993, seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The Isolation and Characterization of A Fluorescent Compound From The Fruit of Morinda citrifolia: Studies on 5-ht Receptor System melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.
Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan efek anti bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal.
Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospiial,USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Menormalkan Tekanan Darah

Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal.
Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).
Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.
Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu, dan kembali normal bila mengkonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.

Melawan Tumor dan Kanker

Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan American Association fin. Cancer Research ke-83 di San Diego, California, tahun 1992 adalah “Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus.” Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung Carcinoma aktif (sejenis kanker). Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 persen hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor.
Setahun kemudian jurnal Cancer Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pemhengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan. Selama 7 hari mengkonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap.
Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.

Menghilangkan Rasa Sakit

Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tanaman ini disebut “painkiller tree” atau “headache tree”. Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikustikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan, efek analgesiknya akan semakin kuat).
Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit.
Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.

Anti-peradangan dan Anti-alergi

Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, car-pal tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin.
Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengkonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen, dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya.

Anti-bakteri

Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950) melaporkan bahma Mengkudu mengandung bahan anti bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyehabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.
Mengkudu bersifat anti bakteri terhadap: Bacillus subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z, Staphylococcus aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat menyehabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.

Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)

Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin adalah dapat mengikat serotonin. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksidan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin. Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak.
Di dalarn otak, serotonin berperan sebagai neutrotrcrnsmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.

Mengatur Siklus Energi Tubuh

Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.

Khasiat Utama

Riset tentang Mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan pada komponenkomponen/susunan kimia yang dikandung Mengkudu dan efek terapetiknya terhadap berbagai macam penyakit.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan.
Para dokter di Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari buah Mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA) mengatakan, “kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh adalah membakar nutrisi. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.”

Khasiat-khasiat Tambahan

Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengkonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan menggunakan Mengkudu:
  • Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-muntahdan keracunan makanan.
  • Sistem pernapasan: Batuk,bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada bayi,sinusitis, asma.
  • Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan transportasioksigen di dalam sel.
  • Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan radangpada kulit, borok pada kulit, dan masalah-masalah pada kulit lainnya.
  • Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
  • Gangguan menstruasi: Sindrom pramenstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri padawaktu haid.
  • Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi keriputakibat proses penuaan.
  • Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit kepala,gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.
  • Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus Epstein-Barr, candidiasis kronis, penyakit akibatinfeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=altered energy syndrome).

Mengapa satu jenis tumbuhan dapat menyembuhkan begitu banyak jenis penyakit?

Riset ilmiah menunjukkan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah Mengkudu memiliki khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor. Fitokimia (zat-zat kimia alami yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) memiliki khasiat untuk pencegahan penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan. Mengkudu memiliki spektrum fitokimia yang sangat luas, beberapa diantaranya hanya terdapat di dalam Mengkudu. Fitokimia-fitokimia tersebut bersinergi satu dengan yang lain untuk menghasilkan khasiat penyembuhan yang mengagumkan.
Dr. Joseph Betz, peneliti kimia dari FDA (Food and Drug Association) divisi Natural Products Center For Good Safety and Applied Nutrition di Amerika mengatakan bahwa beberapa percobaan telah menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat menenangkan pergerakan otot dan mempunyai efek anti alergi.
Pada tahun 1992, Dr. Isabella Abbott, profesor botani dari Universitas Hawaii mengatakan bahwa Mengkudu semakin banyak digunakan orang untuk mengatasi diabetes, kanker, tekanan darah tinggi dan banyak penyakit lainnya.
(Sumber:Buku Sehat Dengan Mengkudu, Penulis Maria Goreti Waha, STP)

Estrogen Cegah Kambuhnya Kanker Payudara

Estrogen Cegah Kambuhnya Kanker Payudara

Sabtu, 05 September 2009 07:00
Kanker Payudara (c) stephernholtfitness Vemale.com - Dosis sangat rendah estrogen mungkin membantu perempuan yang kanker payudaranya kambuh setelah melakukan pengobatan. Sekalipun pengobatan ditujukan untuk mencegah estrogen menyulut tumor, para peneliti mengatakan, setelah bertahun-tahun terapi, tubuh mungkin memerlukan hormon untuk menghilangkan semua itu.

Temuan mereka, yang disiarkan di dalam Journal of the American Medical Association, menyatakan, cara yang murah ini akan membantu sebagian pasien kanker payudara stadium lanjut.

Dr Matthew Eliis dari "Washington University School of Medicine" di St. Louis dan rekannya mengkaji 66 perempuan yang terserang kanker payudara stadium lanjut yang telah menjalani perawatan dengan obat lebih baru yang disebut "aromatase inhibitor".

Semua obat-obatan itu meliputi Aromasin, produksi Pfizer, Femara dari Novartis dan Arimidex dari AstraZeneza Plc.[break]

"Semua perempuan di dalam studi tersebut pernah mengalami penyakit kanker payudara, setelah menjalani pengobatan setelah beberapa lama penyakit mereka kambuh. Saat mengkonsumsi obat yang menurunkan estrogen, dan penyakit mereka malah bertambah berkembang," kata Ellis dalam satu pernyataan.

"Jadi, mereka menjalani kemoterapi. Kami mendapati bahwa pengobatan estrogen menghentikan perkembangan penyakit pada banyak pasien dan jauh lebih dapat ditolerir dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh kemoterapi," katanya.

Mereka memberi semua perempuan itu sejenis estrogen yang disebut estradiol, dalam dosis yang sangat tinggi dan sangat rendah. Kedua dosis tersebut membantu 30% perempuan itu, demikian temuan Ellis dan rekannya.[break]

"Kami memperlihatkan secara jelas bahwa dosis rendah lebih dapat ditolerir dibandingkan dengan dosis tinggi dan sama efektifnya dalam mengendalikan penyakit metastatis," kata Ellis.

Pengobatan tersebut tidak selalu langgeng. Pada 30% perempuan yang dibantu dengan menggunakan estrogen, tumor mereka mulai tumbuh lagi. Namun, kembali menggunakan aromatase inhibitor, pil yang dikonsumsi setiap hari dan memiliki kadar toksin yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kemoterapi membantu sepertiga perempuan itu.

Lebih dari 400 ribu perempuan meninggal akibat kanker payudara di seluruh dunia setiap tahun. Sebanyak 75% kanker payudara adalah positif-reseptor-estrogen, yang berarti penyakit tersebut diberi makan oleh estrogen, dan pengobatan dengan obat seperti tamoxifen dan aromatase inhibitor memangkas pasokan hormon itu. (vem/bee)

Pengobatan kanker payu dara

Pengobatan kanker payu dara


Lumpectomy
Dokter Anda menentukan pilihan pengobatan kanker payudara Anda berdasarkan pada jenis kanker payudara, stadium, baik sel-sel kanker yang sensitif terhadap hormon, kesehatan Anda secara keseluruhan dan preferensi Anda sendiri. Kebanyakan wanita menjalani operasi untuk kanker payudara dan juga menerima perawatan tambahan, seperti kemoterapi, terapi hormon atau radiasi.
Ada banyak pilihan untuk pengobatan kanker payudara, dan Anda mungkin merasa kewalahan ketika Anda membuat keputusan yang kompleks tentang pengobatan Anda. Perlu pula dipertimbangkan untuk mencari pendapat kedua (second opinion) dari seorang spesialis payudara di sebuah pusat payudara atau klinik. Berbicara dengan wanita lain yang telah menghadapi keputusan yang sama.
Operasi kanker payudara operasi
Operasi digunakan untuk mengobati kanker payudara adalah:
  • Mengambil kanker payudara (lumpectomy). Selama menjalani lumpektomi, yang dapat disebut sebagai sparing payudara atau eksisi lokal luas, ahli bedah menghilangkan tumor dan margin yang kecil dari jaringan sehat di sekitarnya. Lumpektomi biasanya dilakukan untuk tumor yang lebih kecil yang mudah dipisahkan dari jaringan sekitarnya.
  • Mengambil seluruh payudara (mastektomi). Mastektomi adalah operasi untuk mengambil semua jaringan payudara Anda. Mastektomi dapat sederhana, yang berarti ahli bedah mengambil semua jaringan payudara – beberapa lobulus, saluran, jaringan lemak dan kulit, termasuk puting dan areola. Atau mastektomi bisa radikal, yang berarti otot yang mendasari dinding dada akan diambil  bersama dengan jaringan payudara dan kelenjar getah bening sekitarnya di ketiak. Mastektomi radikal kurang umum dilakukan sekarang ini. Beberapa wanita mungkin dapat menjalani mastektomi sparing kulit, yang meninggalkan utuh kulit yang melapisi payudara dan dapat membantu dengan pilihan rekonstruksi.
  • Mengambil satu node getah bening (biopsi sentinel node). Kanker payudara yang menyebar ke kelenjar getah bening bisa menyebar ke area lain dari tubuh. Dokter bedah Anda menentukan kelenjar getah bening dekat tumor payudara Anda yang menerima drainase getah bening dari kanker Anda. Kelenjar getah bening ini akan diambil dengan  menggunakan prosedur yang disebut biopsi sentinel node dan diperiksa lab untuk menentukan ada tidaknya sel kanker payudara. Jika kanker tidak ditemukan, peluang untuk menemukan kanker di salah satu kelenjar getah bening yang tersisa adalah kecil sehingga  tidak ada node lain yang perlu dihapus.
  • Mengambil beberapa kelenjar getah bening (kelenjar getah bening aksila diseksi). Jika kanker ditemukan dalam sentinel node, dokter bedah Anda dapat mengambil tambahan kelenjar getah bening di ketiak  Anda. Namun, ada bukti kuat bahwa penghapusan tambahan kelenjar getah bening yang terkena  tidak berdampak meningkatkan kelangsungan hidup pada kasus kanker payudara dini setelah iradiasi lumpectomy, kemoterapi dan seluruh payudara untuk tumor kurang dari 2 inci (5 cm) dalam ukuran, dan dimana kanker telah menyebar ke beberapa kelenjar getah bening hanya  di ketiak. Dalam kasus tersebut, kemoterapi dan radiasi pengobatan setelah lumpectomy telah terbukti sama efektifnya. Hal ini untuk menghindari efek samping yang serius, termasuk pembengkakan kronis lengan (lymphedema), yang sering terjadi setelah pengangkatan kelenjar getah bening. Namun, diseksi kelenjar getah bening aksila masih dapat dilakukan jika kelenjar getah bening sentinel mengandung kanker setelah mastektomi, dalam kasus tumor payudara yang lebih besar atau ketika kelenjar getah bening cukup besar untuk dirasakan pada pemeriksaan fisik. Hal ini juga dapat dilakukan dalam situasi ketika seorang wanita memilih untuk menerima iradiasi payudara parsial.
Komplikasi dari operasi kanker payudara tergantung pada prosedur yang Anda pilih. Pembedahan membawa risiko perdarahan dan infeksi.
Beberapa wanita memilih untuk memiliki rekonstruksi payudara setelah operasi. Diskusikan pilihan dan preferensi dengan dokter bedah Anda. Pertimbangkan rujukan ke dokter bedah plastik sebelum operasi kanker payudara Anda. Pilihan Anda mungkin termasuk rekonstruksi dengan implan payudara sintetik atau rekonstruksi menggunakan jaringan sendiri. Operasi ini dapat dilakukan pada saat mastektomi atau di kemudian hari.
Terapi radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi bertenaga tinggi , seperti X-ray, untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin besar yang mengarahkan  energi sinar pada tubuh Anda (radiasi pancaran eksternal). Tetapi radiasi juga dapat dilakukan dengan menempatkan bahan radioaktif dalam tubuh Anda (brachytherapy).
Radiasi sinar eksternal umumnya digunakan setelah lumpectomy untuk kanker payudara tahap awal. Dokter juga dapat merekomendasikan terapi radiasi setelah mastektomi untuk kanker payudara lebih besar. Ketika radiasi sinar eksternal digunakan setelah seorang wanita telah diuji negatif pada node biopsi sentinel, ada bukti bahwa kemungkinan kanker yang terjadi pada kelenjar getah bening lainnya berkurang secara signifikan.
Efek samping dari terapi radiasi termasuk kelelahan , kulit merah terbakar sinar matahari-seperti ruam di mana radiasi yang ditujukan. Jaringan payudara juga dapat  bengkak atau lebih padat. Jarang, tapi lebih-serius  mungkin terjadi, pembengkakan lengan (lymphedema), tulang rusuk patah, dan kerusakan paru-paru atau saraf.
Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat untuk menghancurkan sel kanker. Jika kanker Anda memiliki kesempatan tinggi untuk kembali atau menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda, dokter anda dapat merekomendasikan kemoterapi untuk mengurangi kemungkinan bahwa kanker akan muncul kembali. Hal ini dikenal sebagai kemoterapi ajuvan sistemik.
Kemoterapi kadang-kadang diberikan sebelum operasi pada wanita dengan tumor payudara lebih besar. Dokter menyebutnya kemoterapi neoadjuvant. Tujuannya adalah untuk mengecilkan tumor ke ukuran yang membuatnya lebih mudah untuk mengambil dengan operasi. Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk sembuh. Penelitian tentang kemoterapi neoadjuvant ini sedang berlangsung  untuk menentukan siapa yang dapat mengambil manfaat dari perawatan ini.
Kemoterapi juga digunakan pada wanita yang kankernya telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Kemoterapi mungkin disarankan untuk mencoba mengendalikan kanker dan mengurangi gejala kanker .
Efek samping kemoterapi tergantung pada obat yang Anda terima. Efek samping yang umum termasuk rambut rontok, mual, muntah, lelah dan peningkatan risiko kecil terkena infeksi.
Terapi hormon
Terapi hormon – mungkin lebih tepat disebut hormon-blocking terapi – sering digunakan untuk mengobati kanker payudara yang sensitif terhadap hormon. Dokter kadang-kadang merujuk pada kanker ini sebagai kanker reseptor estrogen positif (ER positif) dan kanker reseptor progesteron positif (PR positif) .
Terapi hormon dapat digunakan setelah operasi atau perawatan lain untuk mengurangi kemungkinan kanker Anda kembali. Jika kanker telah menyebar, terapi hormon dapat membuat kanker menyusut dan terkendali.
Pengobatan yang dapat digunakan dalam terapi hormon meliputi:

  • Obat yang menghalangi hormon melekat pada sel kanker. Tamoxifen adalah selektif estrogen reseptor modulator (SERM) yang paling umum digunakan . SERMs bertindak dengan menghalangi estrogen dari melekat pada reseptor estrogen pada sel-sel kanker, memperlambat pertumbuhan tumor dan membunuh sel tumor. Tamoxifen dapat digunakan baik pada wanita pra-dan pasca menopause. Kemungkinan efek samping termasuk kelelahan, hot flashes, keringat malam dan kekeringan vagina. Bebrapa  risiko yang signifikan termasuk katarak, pembekuan darah, stroke dan kanker rahim.
  • Obat-obat yang menghentikan pembuatan estrogen setelah menopause dari tubuh. Satu kelompok obat yang disebut aromatase inhibitor menghalangi aksi enzim yang mengubah androgen dalam tubuh menjadi estrogen. Obat ini efektif hanya pada wanita menopause. Aromatase inhibitor termasuk anastrozole (Arimidex), letrozole (Femara) dan exemestane (Aromasin). Efek samping dari inhibitor aromatase termasuk nyeri sendi dan otot, serta peningkatan risiko penipisan tulang (osteoporosis). Obat lain, fulvestrant (Faslodex), langsung blok estrogen, yang menjaga tumor  mendapatkan estrogen yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Fulvestrant umumnya digunakan pada wanita pasca menopause dimana hormon-blocking terapi tidak efektif atau yang tidak dapat memakai tamoxifen. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk berkedip, kelelahan, mual dan panas. Fulvestrant diberikan dengan suntikan sebulan sekali.
  • Bedah atau obat untuk menghentikan produksi hormon dalam ovarium. Pada wanita premenopause, operasi untuk mengangkat ovarium atau obat untuk menghentikan indung telur dari membuat estrogen dapat menjadi pengobatan hormonal efektif. Jenis operasi ini dikenal sebagai ooforektomi profilaksis dan dapat disebut menopause bedah.
Obat Target (sasaran)
Perawatan obat Target menyerang kelainan tertentu dalam sel kanker. Target obat yang telah disetujui untuk mengobati kanker payudara adalah:
  • Trastuzumab (Herceptin). Beberapa kanker payudara membuat protein dalam jumlah berlebihan  yang disebut reseptor faktor pertumbuhan manusia 2 (HER2). Trastuzumab menjadikan protein yang membantu sel-sel kanker payudara tumbuh dan bertahan hidup ini sebagai sasarannya. Jika sel kanker payudara Anda  membuat terlalu banyak HER2, trastuzumab dapat membantu menghalangi protein tersebut dan menyebabkan sel kanker mati. Efek samping dapat termasuk kerusakan jantung, sakit kepala dan ruam kulit.
  • Lapatinib (Tykerb). Lapatinib target protein HER2 dan telah disetujui untuk digunakan pada kanker payudara metastaik lanjut. Lapatinib dicadangkan untuk wanita yang telah mencoba trastuzumab dan kanker mereka telah berkembang. Potensi efek samping termasuk mual, muntah, diare, kelelahan, luka mulut, ruam kulit, dan tangan yang menyakitkan dan kaki.
  • Bevacizumab (Avastin). Bevacizumab adalah obat yang dirancang untuk menghentikan sel-sel kanker menggunakan sinyal untuk menarik pembuluh darah baru. Tanpa pembuluh darah baru untuk membawa oksigen dan nutrisi untuk tumor, sel-sel kanker mati. Kemungkinan efek samping termasuk kelelahan, tekanan darah tinggi, sariawan, sakit kepala, penyembuhan luka lambat, pembekuan darah, kerusakan jantung, kerusakan ginjal, tekanan darah tinggi dan gagal jantung kongestif. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun obat ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker payudara, tidak mengakibatkan meningkatnya waktu bertahan hidup. Untuk alasan ini, bevacizumab tidak disetujui oleh FDA Amerika (Badan Administrasi Obat dan Makanan) untuk mengobati kanker payudara. Namun, dokter mungkin meresepkan untuk apa yang dikenal sebagai off-label . Penggunaan bevacizumab pada kanker payudara masih kontroversial.
Efek samping obat yang ditargetkan tergantung pada obat yang Anda terima. Obat tertentu yang bisa jadi sangat mahal dan tidak selalu dilindungi oleh asuransi kesehatan.
Uji klinis
Uji klinis digunakan untuk menguji obat  baru  dalam pengobatan kanker. Uji klinis merupakan ujung tombak pengobatan kanker, tapi mereka belum terbukti  lebih baik dibanding terapi yang saat ini tersedia. Bicarakan dengan dokter tentang uji klinis untuk melihat apakah  tepat untuk Anda.
Contoh perawatan sedang diteliti dalam uji klinis kanker payudara meliputi:
  • Kombinasi baru obat yang ada. Para peneliti sedang mempelajari cara-cara baru menggabungkan kemoterapi yang ada, terapi hormon dan terapi obat bertarget. Pengujian kombinasi baru dapat membantu menentukan apakah kanker payudara tertentu lebih rentan terhadap kombinasi tertentu.
  • Bone building drug untuk mencegah kambuhnya kanker payudara. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa menambahkan obat pembangun-tulang terhadap pengobatan terapi hormon setelah operasi untuk wanita premenopause mengurangi risiko kambuhnya kanker payudara. Obat yang digunakan dalam penelitian ini, asam zoledronic (Reclast, Zometa), adalah jenis obat yang disebut bifosfonat yang digunakan untuk mengobati keropos tulang (osteoporosis) dan penyakit tulang lainnya. Kelompok wanita yang menerima asam zoledronic mengalami rekurensi kanker lebih sedikit daripada kelompok yang tidak menerima obat tersebut selama penelitian, yang berlangsung empat tahun. Tapi, studi baru tidak menunjukkan bahwa asam zoledronic meningkatkan risiko kanker payudara kambuh.
  • Menggunakan dosis tinggi radiasi selama jangka waktu yang lebih singkat pada sebagian kecil dari payudara. Para peneliti sedang mempelajari iradiasi payudara parsial pada wanita yang pernah menjalani lumpectomy. Iradiasi payudara parsial dengan dosis radiasi lebih tinggi  ditujukan hanya pada sebagian dari payudara, bukan seluruh payudara. Radiasi yang digunakan dalam iradiasi payudara parsial bisa berasal dari mesin di luar tubuh Anda, atau dapat berasal dari tabung atau kateter ditempatkan dalam jaringan payudara.
Obat jelas lebih banyak manfaat daripada mudaratnya. Obat aman bila dikonsumsi dengan benar. Namun obat juga dapat memiliki efek samping. Di negara-negara maju yang taraf kesehatannya lebih tinggi, pengaruh negatif obat adalah penyebab kematian nomor empat (Ingat mengapa Michael Jackson meninggal dunia?). Di negara berkembang seperti Indonesia, lebih banyak orang yang meninggal karena tidak mampu beli obat daripada karena pengaruh negatifnya.
Untuk menghindari efek negatif obat, banyak cara telah dilakukan. Perusahaan farmasi selalu mencantumkan kontra indikasi dan interaksi obat di setiap kemasannya. Mereka juga memonitor efek samping obat dan selalu melakukan perbaikan untuk menekan efek negatifnya.
Banyak obat baru yang efek sampingnya baru diketahui setelah beredar di pasar. Bila efeknya fatal biasanya akan dilakukan penarikan. Obat-obatan yang penggunaannya tidak luas mungkin perlu waktu lama untuk mengetahui semua potensi negatifnya.
Sebagai konsumen kesehatan, Anda sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips berikut dapat menjadi panduan Anda:
1. Baca dosis dan aturan pakainya.
Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.
2. Lihat tanda peringatan.
Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.
3. Ketahui efek samping obat.
Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:
  • Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan
  • Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot
  • Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan
  • Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat
  • Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh
  • Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.
Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.
Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.
5. Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat.
Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.
6. Beritahu dokter bila Anda:
  • sedang hamil atau menyusui
  • alergi terhadap obat tertentu
  • memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver
  • sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal
  • sedang menjalani diet khusus
Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.
7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda.
Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.

7 Tips Menghindari Eek Samping

Obat jelas lebih banyak manfaat daripada mudaratnya. Obat aman bila dikonsumsi dengan benar. Namun obat juga dapat memiliki efek samping. Di negara-negara maju yang taraf kesehatannya lebih tinggi, pengaruh negatif obat adalah penyebab kematian nomor empat (Ingat mengapa Michael Jackson meninggal dunia?). Di negara berkembang seperti Indonesia, lebih banyak orang yang meninggal karena tidak mampu beli obat daripada karena pengaruh negatifnya.
Untuk menghindari efek negatif obat, banyak cara telah dilakukan. Perusahaan farmasi selalu mencantumkan kontra indikasi dan interaksi obat di setiap kemasannya. Mereka juga memonitor efek samping obat dan selalu melakukan perbaikan untuk menekan efek negatifnya.
Banyak obat baru yang efek sampingnya baru diketahui setelah beredar di pasar. Bila efeknya fatal biasanya akan dilakukan penarikan. Obat-obatan yang penggunaannya tidak luas mungkin perlu waktu lama untuk mengetahui semua potensi negatifnya.
Sebagai konsumen kesehatan, Anda sendirilah yang harus waspada terhadap potensi efek samping obat. Beberapa tips berikut dapat menjadi panduan Anda:
1. Baca dosis dan aturan pakainya.
Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.
2. Lihat tanda peringatan.
Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.
3. Ketahui efek samping obat.
Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:
  • Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan
  • Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot
  • Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan
  • Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat
  • Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh
  • Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.
Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.
Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.
5. Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat.
Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.
6. Beritahu dokter bila Anda:
  • sedang hamil atau menyusui
  • alergi terhadap obat tertentu
  • memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver
  • sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal
  • sedang menjalani diet khusus
Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.
7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda.
Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.

Tips Cerdas Membaca label obat

Obat adalah setiap agen kimia yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit. Untuk memproduksi dan memasarkan sebuah obat baru, ada prosedur yang komprehensif untuk menguji efek penyembuhan dan efek sampingnya. Di rak-rak supermarket, banyak produk yang terlihat seperti obat, tetapi secara hukum diklasifikasikan sebagai makanan suplemen. Produk tersebut termasuk vitamin, mineral dan herba yang menawarkan manfaat kesehatan. Produk-produk ini tidak memerlukan persyaratan perizinan seketat obat-obatan. Kecuali untuk obat berbasis herbal yang dikenal sebagai fitofarmaka, efektivitas produk-produk tersebut tidak diselidiki secara sistematis.
Obat hadir dalam berbagai bentuk sediaan seperti suntikan, tablet, kapsul, serbuk (puyer), koyo, semprotan, salep, tetes dan supositoria. Mana yang terbaik tergantung pada di mana atau seberapa cepat bahan aktif akan dilepaskan atau kepada siapa obat diberikan (misalnya orang dewasa, anak). Pada setiap kemasan obat, terdapat label yang berisi informasi identitas dan petunjuk pemakaiannya. Membaca dengan cermat dan memahami informasi tersebut akan memaksimalkan potensi manfaat obat dan mencegah timbulnya efek samping yang tidak diinginkan.

1. Nama obat

Obat dipasarkan dalam dua jenis: obat generik dan obat merek. Obat generik adalah obat yang memiliki nama sama dengan bahan aktifnya. Obat merek adalah obat yang memiliki nama pasar sesuai yang diperkenalkan oleh produsennya. Pada label obat merek, biasanya tercantum dua nama: nama merek dan nama generiknya (bahan aktifnya). Nama merek terdapat pada bagian atas label, yang biasanya lebih dikenal masyarakat. Bahan aktif, yang terletak di bawah nama merek, adalah nama sebenarnya dari obat itu. Misalnya, nama mereknya adalah Panadol, bahan aktifnya adalah paracetamol. Merek lain paracetamol yang diproduksi oleh perusahaan yang berbeda termasuk Sanmol, Pamol, Dapyrin, Grafadon, Hufagesic dan Bodrex.

2. Indikasi

Indikasi adalah kondisi yang membuat penggunaan obat tertentu dianjurkan. Indikasi untuk paracetamol, misalnya, adalah nyeri dan demam ringan sampai moderat. Satu obat mungkin memiliki lebih dari satu indikasi, yang berarti bisa digunakan untuk beberapa penyakit atau kondisi. Setiap indikasi yang dicantumkan dalam label obat harus mendapatkan persetujuan dari BPOM. Produsen tidak diperbolehkan untuk memasarkan obat untuk indikasi yang belum disetujui oleh BPOM. Jangan menggunakan obat untuk sesuatu yang tidak diindikasikan, karena mungkin justru berbahaya bagi Anda.

3. Dosis

Obat-obatan tersedia dalam dosis (kekuatan) yang berbeda. Label obat akan memberitahu Anda berapa dosis yang tersedia. Paracetamol, misalnya, tersedia dalam dosis 100 mg (sirup), 250 mg, 500 mg, 650 mg dan 1000 mg. Mengetahui dosis obat adalah hal yang penting. Beberapa obat menggunakan nama “forte” untuk menunjukkan dosis yang lebih kuat.
Obat mungkin harus Anda ambil secara teratur pada interval tertentu, sehingga dosis obat dalam tubuh tetap merata sepanjang periode pengobatan. Kemampuan tubuh kita dalam merespon obat-obatan juga menurun oleh usia. Karena itu, dosis obat mungkin harus dikurangi ketika Anda mulai menua, untuk meminimalkan kemungkinan efek samping.

4. Instruksi dan peringatan

Instruksi memberitahu Anda kapan dan berapa banyak obat harus diambil. Label obat mungkin juga memberi petunjuk tambahan untuk obat tertentu. Sebagai contoh, Anda mungkin diinstruksikan untuk membuang obat satu bulan setelah dibuka (tetes mata) atau meneruskan pengobatan sampai semua tablet habis (antibiotik).

5. Efek samping

Obat tidak sepenuhnya aman. Sebagian besar obat memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping yang paling serius tidak berhenti setelah pengobatan dihentikan, namun hal itu jarang terjadi.
Efek samping tidak selalu terjadi karena setiap orang bereaksi berbeda terhadap obat. Setiap orang memiliki sistem dan metabolisme tubuh yang sedikit unik, sehingga tubuh Anda tidak selalu merespon obat-obatan dengan cara yang sama dengan orang lain. Kadang-kadang, obat yang manjur untuk kebanyakan orang tidak bermanfaat untuk Anda. Demikian pula, Anda mungkin mengalami efek samping yang tidak dialami kebanyakan orang lain. Akibatnya, Anda mungkin harus mencoba lebih dari satu obat sebelum menemukan yang cocok untuk Anda.
Ketika memulai obat baru, tanyakan kepada dokter apa efek sampingnya yang harus Anda waspadai. Kemudian, pantau respon tubuh terhadap obat itu dalam dua minggu pertama. Jika Anda mengalami efek samping, beritahu dokter Anda. Konsultasikan dengannya apakah efek samping tersebut serius dan apakah perlu obat alternatif. Obat harus dipilih agar manfaatnya lebih besar daripada mudaratnya.
Anda dapat menghindari atau mengelola beberapa efek samping dengan perencanaan ke depan. Misalnya, mengambil obat tertentu sesudah makan dapat mengurangi gangguan perut.

6. Mengemudi kendaraan dan mengoperasikan mesin

Obat dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin. Obat tersebut biasanya adalah jenis obat penenang atau obat penghilang rasa sakit yang kuat. Sesuai saran di atas, Anda harus berhati-hati dengan obat yang efeknya belum terbiasa. Pada beberapa kasus, Anda mungkin perlu pembiasaan dengan efek obat sebelum aman untuk mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin lagi.

7. Kontraindikasi

Kontraindikasi adalah keadaan di mana Anda tidak disarankan menggunakan obat tertentu. Kehamilan atau penyakit tertentu dapat mengecualikan penerapan obat.

8. Interaksi

Interaksi obat dengan obat lain, makanan, suplemen dan herba tertentu dapat memengaruhi efeknya. Interaksi bisa menyebabkan efek obat terlalu kuat (overdosis) atau terlalu lemah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai interaksi obat, silakan membaca: Waspadai interaksi obat dan makanan.

9. Informasi lain dalam kemasan

Label obat juga akan memberitahu Anda nama perusahaan yang memproduksinya, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa. Rincian ini penting untuk memastikan bahwa obat tidak kadaluwarsa dan nomor batch dapat menjadi referensi bila terjadi kesalahan produksi atau hal lain yang membuat obat dengan nomor batch tertentu harus ditarik dari peredaran.

KANKER PAYUDARA DIMENSI FISIOLOGI

KANKER PAYUDARA DIMENSI FISIOLOGI

Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.
Patofisiologi
Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
1. Fase inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
2. Fase promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Klasifikasi
Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Non-invasif karsinoma
    • Non-invasif duktal karsinoma
    • Lobular karsinoma in situ
  2. Invasif karsinoma
    • Invasif duktal karsinoma
      • Papilobular karsinoma
      • Solid-tubular karsinoma
      • Scirrhous karsinoma
      • Special types
      • Mucinous karsinoma
      • Medulare karsinoma
    • Invasif lobular karsinoma
      • Adenoid cystic karsinoma
      • karsinoma sel squamos
      • karsinoma sel spindel
      • Apocrin karsinoma
      • Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
      • Tubular karsinoma
      • Sekretori karsinoma
      • Lainnya
  3. Paget’s Disease

Stadium
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
Pada sistem TNM
TNM merupakan singkatan dari “T” yaitu tumor size atau ukuran tumor , “N” yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan “M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
  • T (tumor size), ukuran tumor:
    • T 0: tidak ditemukan tumor primer
    • T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
    • T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
    • T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
    • T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
  • N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
    • N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
    • N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
    • N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
    • N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
  • M (metastasis), penyebaran jauh:
    • M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
    • M 0: tidak terdapat metastasis jauh
    • M 1: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
  • Stadium 0: T0 N0 M0
  • Stadium 1: T1 N0 M0
  • Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
  • Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
  • Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0
  • Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
  • Stadium III C: Tiap T N3 M0
  • Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1
Faktor-faktor penyebab
Faktor risiko
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
  1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
  2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
  3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
  4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
  5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
  6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
  7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun
Ciri-ciri kanker payudara
Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.
Berikut antara lain hal-hal yang harus Anda perhatikan yang merupakan gejala kanker payudara:
  • benjolan pada payudara anda berubah bentuk / ukuran
  • kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
  • puting susu masuk ke dalam (retraksi)
  • salah satu puting susu tiba-tiba lepas / hilang
  • bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul
  • kulit payudara terasa seperti terbakar
  • payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui
Tanda kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok (ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah.
Gejala klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
1. Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
2.Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
  • Pendarahan pada puting susu.
    • Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
    • Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
  • terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
  • adanya nodul satelit pada kulit payudara;
  • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
  • terdapat model parasternal;
  • terdapat nodul supraklavikula;
  • adanya edema lengan;
  • adanya metastase jauh;
    • serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
3.Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.
Pengobatan Kanker Payudara
Pengobatan kanker payudara tergantung dari :
  • Ukuran dan letak tumor
  • Apakah kanker sudah menyebar
  • Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Dalam banyak kasus, dokter akan bekerjasama dengan pasien untuk menentukan rencana pengobatan Meskipun pengobatan tiap pasien akan di sesuaikan oleh dokter. Tapi berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam pengobatan kanker payudara :
  • Tujuan utama pengobatan kanker stadium awal adalah mengangkat tumor dan membersihkan jaringan disekitar tumor. Jadi dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat tumor. Umumnya kemudian akan dilakukan terapi radiasi pada jaringan payudara yang masih ada. Untuk keadaan tertentu ( misalnya, pasien dengan problem medis yang serius ) radiasi bisa jadi ditunda.
  • Tahapan berikut dalam menangani kanker stadium awal adalah mengurangi resiko kanker akan kambuh dan membuang sel kanker yang masih ada. Bila tumornya lebar atau saluran kelenjar getah bening telah terserang kanker juga, dokter akan merekomendasikan terapi tambahan, antara lain : Terapi Radiasi, Chemotherapy, dan / atau hormone terapi. Sedang untuk kanker yang kambuh lagi, diperlakukan dengan bermacam-macam cara. Ketika merencanakan pengobatan, dokter akan mempertimbangkan beberapa factor :
o   Stadium dan grade kanker
o   Satus tumor hormone receptor (ER, PR) dan status HER2/neu
o   Umur pasien dan kesehatannya secara umum
o   Pasien sudah menopause atau belum
o   Adanya mutasi dari gen kanker payudara Kondisi biologi kanker payudara memberi efek pada tingkah laku kankernya dan pengobatannya. Beberapa tumor ukurannya kecil tapi tumbuhnya cepat atau ukurannya besar tapi tumbuhnya lambat.
1. OPERASI
Secara umum, semakin kecil tumor, dianjurkan untuk operasi.Berikut adalah type-type operasi :
  • Lumpectomy ( Partial mastectomy / Segmental mastectomy ), mengangkat tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor. Untuk DCIS dan Kanker yang invasive, biasanya terapi radiasi pada area yang terkena tumor diberikan.
  • Total mastectomy, mengangkat seluruh payudara, tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak
  • Modified radical mastectomy, mengangkat payudara dan kelenjar getah bening dibawah ketiak.
  • Axillary limph node, mengangkat titik-titik kelenjar getah bening ketiak, kemudian sel kankernya diteliti oleh ahli patology.
  • Sentinel lymp node biopsy, prosedur dimana ahli bedah akan mencari dan kemudian mengangkat kelenjar getah bening utama pad ketiak ( sentinel lymph node ) yang langsung berhubungan dengan payudara. Ahli patology kemudian akan meneliti sel-sel kankernya. Untuk mengidentifikasi sentinel lymp node ahli bedah akan menyuntikkan suatu cairan dan / atau radioactive tracer kedalam area sekitar puting payudara. Cairan atau tracer tadi akan mengalir ketitik-titik kelenjar getah bening, yang pertama akan sampai ke sentinel lymp node. Ahli bedah akan menemukan titik-titik pada KGB ( kelenjar Getah Bening ) yang warnanya berbeda ( apabila digunakan cairan ) atau pancaran radiasi ( bila menggunakan tracer ). Cara ini biasanya mempunyai resiko rendah akan terjadinya lymphedema ( pembengkakan pada lengan ) daripada axillary lymp node dissection. Bila ternyata hasilnya sentinel node bebas dari penyebaran kanker, maka tidak ada operasi lanjutan untuk KGB. Apabila sebaliknya, maka dilanjutkan operasi pengangkatan KGB.
Wanita yang sudah dilakukan mastectomy kemudian bisa mempertimbangkan untuk melakukan breast reconstruction yaitu ahli bedah akan membuatkan payudara baru. Rekonstruksi bisa dilakukan dengan mengambil jaringan dari bagian tubuh lain. Atau dengan implant sintetis. Hal ini bisa dilakukan langsung pada saat mastectomy bisa juga sesudahnya.
2. ADJUVANT THERAPY
Adalah pengobatan yang diberikan sebagai tambahan pengobatan setelah operasi. Tujuannya untuk mengurangi resiko kanker untuk kambuh. Tapi setiap pengobatan kanker tidak ada yang pasti akan melenyapkan kanker ( hanya Tuhan yang tahu, manusia berikhtiar saja ). Adjuvant theraphy antara lain : Terapi Radiasi, Chemotherapy, Hormon terapi dan Targeted Therapy. Dibawah ini adalah garis besar adjuvant therapy :

a. TERAPI RADIASI
Terapi ini menggunakan X-ray berenergy tinggi atau partikel lain untuk membunuh sel kanker. Terapi ini diberikan secara regular perminggu. Biasanya 5 hari selama seminggu. ( Senin – Jum’at ) selama 6-7 minggu. Tujuannya adalah : mematikan sel kanker yang mungkin masih ada / teetinggal disekitar area tumor yang sudah dioperasi, mengecilkan ukuran tumor sebelum kemudian dioperasi, agar memudahkan pada saat pengangkatan. Pengalaman saya, ketika metastasis kanker ketulang belakang, di radiasi sebanyak 10x untuk menghilangkan rasa sakit. Danuntuk mengecilkan tumor sebelum operasi di radiasi lagi sebanyak 38 kali. Proses radiasi tidak menyakitkan untuk prosesnya tidak lama. Tidak sampai 4 menit, tidak ada efek apapun. Hanya area yang di radiasi tidak boleh terkena air karena bisa melepuh. Ketika saya radiasi di ketiak, memang agak lecet. Karena biasanya ketiak berkeringat. Bisa diobati dengan perban luka, setelah agak kering lukanya bisa diolesi krem / salep untuk lecet karena radiasi.
b.CHEMOTHERAPY.
Chemotherapy adalah menggunakan suatu obat yang fungsinya adalah untuk membunuh sel kanker. Systemic chemotherapy, obat chemo tersebut dialirkan lewat pembuluh darah, targetnya adalah seluruh sel kanker yang ada di tubuh. Efek samping obat chemotherapy sangat individual, tergantung dari masing-masing pasien juga dosisi yang diberikan biasanya dokter akan menghitung luas tubuh melalui berat badan pasien. Pada saat saya melakukan chemotherapy tahun lalu dan sekarang efek samping bisa dikatakan tidak ada / bisa diabaikan. Yang saya rasakan adalah rambut rontok, kalau leukosit mulai turun merasa sangat lelah. Lainnya tidak ada. ( untuk meminimalkan efek samping akan dibahas tersendiri ). Efek samping yang umumnya dirasakan pasien adalah :
1.    Rambut rontok
2.    Kemungkinan resiko infeksi ( basanya sariawan pada mulut, tenggorokan susah menelan karena infeksi jamur )
3.    Kuku dan kulit menghitam, kadang kulit kering
4.    Mual & muntah
5.    Ngilu tulang-tulang
6.    Hilang nafsu makan
7.    Diare atau malahan susah buang air besar
8.    Asam lambung naik
Gejala-gejala itu biasanya akan menghilang ketika pengobatan selesai. Chemotherapy bisa diberikan secara oral ( diminum ) dan intravenous ( diinfuskan ). Diberikan secara beseri ( untuk oral biasanya diminum selama 2 minggu, istirahat 1 minggu. Kalau diinfuskan 6 kali chemo, jaraknya 3 minggu untuk yang full dose ). Biasanya tidak perlu menginap di Rumah Sakit, apabila satu jam setelah chemo tidak mengalami efek apapun. Kalau agak mual-mual sedikit tidak apa-apa sampai dirumah biasanya akan hilang asal langsung istirahat / tidur.
Chemotherapy, bisa diberikan sebagai neoadjuvant therapy ( diberikan sebelum diadakan operasi, tujuannya adalah untuk mengecilkan tumor yang besar, mengeringkan luka kanker akibat kanker yang sudah pecah ), atau adjuvant therapy ( diberikan setelah operasi, untuk mengurangi kekambuhan)
Dalam hal mana apabila kanker kambuh lagi ( cancer reccurence ). Pasien biasanya ditawari untuk menggunakan obat baru atau kombinasi dari obat yang sudah ada. Obat yang berbeda, berguna untuk kanker yang berbeda pula. Dan penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari obat-obat tertentu akan lebih efektif daripada obat individual. Obat – obat chemotherapy yang biasanya digunakan untuk kanker payudara adalah :
  • Cyclophosphamide ( cytoxan, Neosar )
  • Methotrexate ( banyak merk )
  • Fluorouracil ( 5-Fu, Adrucil )
  • Doxorubicin ( Adriamycin, Rubex )
  • Paclitaxel ( Taxol )
  • Docetaxel ( Taxotere )
  • Vinorelbine ( Navelbine )
  • Capecitabine ( Xeloda )
  • Protein bound paclitaxel ( Abraxane )
  • Gemcitabine ( Gemzar )
  • Ada juga obat yang baru di buat oleh Brysto Myers and Squib yaitu Ixempra ( tapi belum beredar di Indonesia, karena masih sangat baru )
  • Dll
Contoh kombinasi obat :
  • CMF ( cyclophosphamide, methotrexate, dan 5-FU )
  • FAC ( 5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide )
  • TAC ( docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide )
  • GT ( gemcitabine dan paclitaxel )
  • Dll
Beberapa obat ini bisa juga dikombinasikan dengan trastuzumab ( Herceptine ), suatu obat yang tergolong dalam targeted therapy. Dalam pengobatan kanker akan selalu dievaluasi oleh team dokter juga lebih baik apabila pasien aktif terlibat.
c. HORMON THERAPY
Terapi hormone berguna bagi pasien yang hasil biopsynya menunjukkan hasil positive untuk Estrogen receptor ( ER + ) dan Progesterone receptors ( PR + ) tipe kanker ini berarti pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormone-hormon tersebut sehingga diperlukan obat untuk memblock hormone untuk membatasi / mengerem pertumbuhan tumor. Pemakaiannya bisa sendiri atau bersamaan dengan obat chemotherapy. Contoh terapi hormone sebagai adjuvant therapy adalah tamoxifen, anastrozole ( arimidex ), letrozole ( femara ), dan exemestane ( aromasin ).
d. TARGETED THERAPY
Adalah termasuk obat baru yang bekerja untuk mengerem / menghentikan aksi dari protein abnormal ( HER2/neu ) yang menyebabkan sel kanker tumbuh dan membelah tak terkontrol.Monoclonal antibodies targete protein yang biasanya ada dalam jumlah yang besar didalam sel kanker.
Trastuzumab ( Herceptin ) dipakai sebagai obat untuk kanker payudara yang mengandung terlalu banyak protein HER2/neu.
Bevacizumab ( Avastin ) adalah antiangiogenic. ( masih dalam percobaan klinis ). Antiagiogenesis agent ini memblock angiogenesis ( formasi dari pembuluh darah baru ) yang dibutuhkan tumor untuk berkembang dan metastasis.
3. TYPHONIUM PLUS
Merupakan ramuan herbal alami yang secara khusus diformulasikan untuk membantu pengobatan kanker/tumor dengan komposisi utama ekstrak Typhonium flagelliforme (KELADI TIKUS).
Typhonium Plus mengandung Ribosome in acting protein (RIP), anti oksidan dan anti curcumin, yang bersinergi untuk menstimulasi & menguatkan daya tahan tubuh dalam melawan sel-sel kanker/tumor secara efektif untuk: kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, serviks, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.
Typhonium flagelliformesendiri merupakan tanaman herbal yang sudah lama dikenal orang memiliki khasiat sebagai agen detoksifikasi yaitu membersihkan racun dalam tubuh, melancarkan berkemih, membersihkan sistem pencernaan, meningkatkan nafsu makan serta mengembalikan vitalitas tubuh yang hilang.
Bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi, Typhonium flagelliforme dipercaya dapat mengurangi efek samping menyakitkan, seperti : kerontokan rambut, mual, letih lesu, dan tidak nafsu makan.

Minggu, 07 April 2013

Sadari - Periksa payudara sendiri

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu Anda harus secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap payudara sendiri. Proses ini memang terkadang membuat frustrasi karena Anda bisa saja merasa ada hal yang aneh tapi tidak tahu artinya. Walau demikian, semakin sering Anda memeriksa payudara Anda, maka Anda semakin "mengenal" mereka dan akan lebih mudah untuk menyadari jika terdapat hal yang tidak normal. Pemeriksaan payudara sendiri merupakan langkah yang penting untuk deteksi dini kanker payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri
Sejumlah tips tambahan:
  • Biasakan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin tiap bulan. Tujuannya agar Anda menjadi "akrab" dengan payudara sendiri. Lakukan pemeriksaan beberapa hari setelah fase menstruasi selesai. Jika Anda sudah tidak mengalami siklus haid, pilih satu tanggal di setiap bulan dan selalu lakukan pemeriksaan di tanggal tersebut.
  • Jangan langsung panik jika Anda merasakan benjolan. Kebanyakan wanita memiliki beberapa area yang memang menonjol secara alami di payudara mereka.
  • Payudara memiliki sejumlah area dengan karakteristik berbeda. Misalnya bagian luar atas (dekat ketiak) kemungkinan besar memiliki gumpalan dan benjolan. Bagian bawah mungkin terasa seperti pantai berpasir/berbatu. Area di bawah puting dapat terasa seperti kumpulan biji-bijian. Bagian lain mungkin terasa berbeda. Yang penting Anda memahami karakteristik dari setiap area. Perhatikan apakah ada hal abnormal di area tertentu. Misalnya, di area yang biasanya terasa seperti pantai pasir, apakah terasa ada tonjolan seperti batu? Ini merupakan hal abnormal dan harus menjadi perhatian. Jika ada perubahan yang mencurigakan dan bertahan selama satu bulan penuh atau menjadi tambah parah seiring dengan waktu, segera konsultasi ke dokter!
  • Buat sebuah diary / jurnal untuk merekam hasil pemeriksaan Anda. Rekaman ini dapat berupa "peta payudara" Anda, lengkap dengan catatan kapan dan di mana Anda merasakan keanehan pada payudara. Terlebih pada masa-masa awal, jurnal ini dapat membantu Anda untuk mengingat hal apa yang dapat dianggap normal pada payudara Anda. Terkadang tiba-tiba muncul benjolan, tapi kemudian menghilang lagi. Hal ini normal karena tubuh Anda berubah seiring siklus menstruasi. Tapi jika ada perubahan yang tidak hilang setelah satu bulan penuh, atau justru bertambah parah, hal tersebut jelas abnormal dan harus segera ditangani oleh dokter.

keladi tikus - sang penyembuh kangker

Kanker kini tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman KELADI TIKUS (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain. Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa, kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,jelas Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut, ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia , kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat, lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan doa untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai, kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.
Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal, lanjut Boni.
Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta , kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami, lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif, sambung Boni sambil tertawa. Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh, sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia. Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas mengenai meninggalnya Wing Wir yanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos, ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini, lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo. Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku Cancer, Yet They Live edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo. Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita,kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia , lanjut Boni. Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karen menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai ter-kun atau dokter-dukun. Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern, kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi, sambung Boni sambil tertawa.
Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan. Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.
Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi anda yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel Obat Kanker bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia beralamat di : Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta, telp : 021-4894745.